Pengertian Transaxle, Macam dan Komponen
Transaxle adalah gabungan mekanis dari transmisi, kopling dan diferensial yang dijadikan satu penempatannya di depan dengan penggerak roda depan. Pada konstruksi ini propeller shaft tidak diperlukan lagi. Transaxle pada dasarnya merupakan sebuah konsep yang relatif sederhana.
Peran transaxle bagi kendaraan :
- Untuk memutus-hubungkan tenaga gerak dari mesin ke roda
- Untuk meningkatkan momen puntir ketika mobil berjalan di jalan menanjak
- Untuk mengatur putaran roda saat pengendaraan pada putaran tinggi
- Untuk mengatur putaran roda ketika berjalan mundur
Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan Transaxle :
- Dengan tidak adanya propeller shaft maka ruang kendaraan lebih luas
- Konstruksinya tampak lebih ringan dan ukurannya lebih kecil
- Efisiensi pemindahan tenaga dari mesin ke roda semakin tinggi
Kerugian Transaxle :
- Konstruksinya rumit
- Pembongkaran dan pemasangan lebih sulit
- Biaya perawatan lebih mahal
Macam-Macam Transaxle
A. Manual Transaxle
Transaxle manual adalah transmisi penggerak roda depan (FF) yang pemindah giginyamasih secara manual atau pemindahan giginya dilakukan oleh pengemudi dengan bantuan tuas. Transaxle manual menggunakan dan melepaskan tenaga, mengubah kombinasi roda gigi yang bertautan. Akibatnya ia dapat mengubah kekuatan tenaga, kecepatan rotasi, dan arah rotasi.
Berikut ini adalah konstruksi transaxle manual beserta aliran tenaganya :
Keterangan gambar :
1. Mesin
2. Kopling
3. Poros Input
4. Lengan-lengan Hub
5. Tuas pemindah
6. Poros Output
7. Gardan
8. Poros penggerak
9. Ban-ban
a. Syncromesh Mechanism
Mekanisme Synchromesh digunakan untuk mencegah "bunyi persneling" dan menyelaraskan kecepatan putar dari gigi kecepatan ketika gigi ini dirubah.
Transaxle dengan mekanisme synchromesh mempunyai kelebihan, yaitu :
- Pengemudi tidak perlu lagi melakukan "kopling ganda" (menekan pedal kopling dua kali) setiap memindahkan gigi persneling
- Ketika perpindahan gigi, tenaga dapat dipindahkan dengan penundaan yang lebih sedikit
- Perpindahan gigi dapat dilakukan dengan lebih halus tanpa merusak persneling
b. Clutch (Kopling)
Kopling berfungsi untuk :
- Memutus dan menghubungkan putaran dari flywheel ke poros input
- Memperhalus perpindahan gigi
- Memungkinkan kendaraan tidak berjalan ketika mesin hidup dan gigi tidak pada posisi netral
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh kopling :
- Mampu menahan adanya kelebihan beban
- Mengurangi getaran dari poros penggerak
- Mampu menjamin penyambungan dua poros atau lebih
- Mampu mencegah terjadinya beban kejut
B. Automatic Transaxle
Transaxle otomatis adalah jenis transmisi penggerak roda depan yang gigi-giginya dapat berpindah secara otomatis sesuai dengan beban mesin dan kecepatan kendaraan. Transaxle otomatis mempunyai beberapa komponen yang sedikit berbeda dari transaxle manual, yaitu : Torque Converter, Planetary Gear set, serta dilengkapi dengan beberapa sensor yang membantu bekerjanya transaxle.
a. Torque Converter
Torque converter pada dasarnya sama dengan kopling fluida yang berfungsi untuk memutus-hubungkan putaran dari mesin ke transaxle.
Fungsi torque converter adalah sebagai berikut :
- Sebagai kopling otomatis (automatic clutch) untuk meneruskan tenaga
- Meningkatkan (multiflies) torsi yang dihasilkan oleh mesin
- Meredam getaran puntir (torsional vibration) dari mesin dan drive train
- Meratakan (smoothes) putaran mesin
b. Planetary Gear set
Planetary gear set dapat memberikan rasio gear dan kombinasi dari rasio gear dengan range yang besar. Perubahan gigi terjadi karena kombinasi dari gigi penggerak, gig yang digerakkan, dan gigi pengunci.
Cara Kerja Transaxle
1. Ketika gigi satu
Input Shaft → 1st Gear → 1st Clutch Hub Sleeve → Output Shaft → Differential Ring Gear → Differential
2. Ketika gigi dua
Input Shaft → 2nd Gear → 1st Clucth Hub Sleeve → Output Shaft → Differential Ring Gear → Differential
3. Ketika gigi tiga
Input Shaft → 2nd Clutch Hub Sleeve → 3rd Drive Gear → 3rd Driven Gear → Output Shaft → Differetial Ring Gear → Differential
4. Ketika gigi empat
Input Shaft → 2nd Clutch Hub Sleeve → 4th Drive Gear → 4th Driven Gear → Output Shaft → Differential Ring Gear → Differential
5. Ketika gigi lima
Input Shaft → 3nd Clutch Hub Sleeve → 5th Drive Gear → 5th Driven Gear → Output Shaft → Differential Ring Gear → Differential
6. Ketika gigi mundur
Input Shaft → Reverse Idler Gear → Reverse Gear → Clutch Hub Sleeve → Output Shaft → Differential Ring Gear → Differential
0 Komentar