Truck Mixer serta Bagian-bagiannya

by - December 24, 2024

Truck Mixer/Truck Molen (Concrete Mixer Truck) adalah alat berat (heavy equipment) berbentuk truk yang berfungsi untuk mengaduk dan mengantarkan beton curah menuju lokasi proyek. Truck Mixer akan mengangkut beton dari satu lokasi ke lokasi yang lain dengan menjaga konsistensi beton agar tetap cair dan tidak mengeras dalam perjalanan.


Di sebuah pabrik (plant), sebuah alat untuk memproduksi beton cair siap tuang/dicor yang disebut Batching Plant akan mencampur dan mengaduk bahan-bahan pembuat beton di dalam pan mixer. Setelah selesai tercampur, beton cair yang siap dituang/dicor akan dimasukkan ke dalam gentong dari Truck Mixer. Truck Mixer yang standby di bawah Batching Plant akan menampung beton cair tersebut dengan terus memutar molen agar konsistensi beton tetap terjaga.

Truck Mixer yang menampung beton cair tersebut kemudian mengantarkan/membawa beton cair menuju ke lokasi proyek pengecoran. Selama dalam perjalanan, molen pada Truck Mixer harus terus berputar agar beton cair yang ditampung di dalam gentong Truck Mixer tidak mengeras dan tetap terjaga konsistensi serta mutunya.

Setelah Truck Mixer sampai di lokasi proyek pengecoran, maka beton cair akan dituang/dicor di titik pengecoran yang telah ditentukan sesuai arahan dari orang proyek. Beton cair dituang/dicor dengan cara mengubah posisi tuas pengendali putaran molen agar beton cair dapat bergerak keluar dari gentong molen.

Bagian-bagian Truck Mixer

1. Chassis System

Merupakan bentuk truk itu sendiri. Sasis/rangka adalah kerangka utama yang menjadi dasar dari seluruh komponen kendaraan, seperti mesin, transmisi, suspensi, dan bodi. Sasis memiliki fungsi utama untuk menopang, menghubungkan, dan meredam getaran.

2. Hydraulic System

Merupakan sebuah sistem yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga putar dari mesin ke molen agar molen dapat berputar. Komponen-komponen pada sistem hidrolik ini terdiri dari Hydraulic Main Pump, Oil Cooler, Control Valve, Hydraulic Hoses, Hydraulic Motor, dan Gearbox.

3. Cleaning System

Merupakan sistem yang terpasang dalam truk mixer/truk molen yang berfungsi untuk mencuci bagian dalam tangki mixer (mixer tank) setelah pengecoran selesai agar sisa-sisa beton yang masih menempel di dalam tangki mixer tidak mengeras. Jika sisa-sisa beton yang masih menempel di dalam tangki mixer mengeras di dalam, maka hal itu membuat kapasitas tampung pada tanki mixer akan berkurang. Sistem ini terdiri dari tanki air, pipa air, kran air, dan selang air.

4. Mixer System

Merupakan sebuah tanki besar yang menampung dan sekaligus mengaduk beton cair agar tidak mengeras dan tetap terjaga konsistensinya. Di dalam tanki mixer terdapat spiral blade yang berfungsi untuk mengaduk beton cair serta memungkinkan beton cair tersebut dapat dikeluarkan untuk pengecoran.

5. Feeding and Discharging System

Merupakan sistem yang berfungsi untuk memungkinkan beton cair dapat masuk ke dalam tanki mixer serta memungkinkan beton cair dapat keluar dengan teratur sesuai dengan titik pengecoran. Sistem ini terdiri dari corong atas yang berfungsi untuk memasukkan beton cair ke dalam tanki mixer, talang V, talang utama, talang tambahan, dan adjuster talang yang digunakan untuk mengatur ketinggian talang.

6. Operation Control System

Merupakan sistem yang berfungsi untuk mengubah arah putaran tanki mixer (arah putaran mengaduk dan arah putaran membuang) dan mengatur kecepatan putaran. Sistem ini terdiri dari tuas yang berada di belakang truk mixer dekat dengan talang discharging system dimana tuas ini terhubung dengan Hydraulic Main Pump.

7. Ladder (Tangga)

Merupakan bagian yang berfungsi untuk memungkinkan teknisi beton (conctrete technician) melakukan pengecekan secara visual terhadap beton yang berada di dalam tanki mixer.

8. Electrical System

Merupakan sistem yang berfungsi sebagai sistem penerangan (lampu kepala, lampu belakang, lampu belok, lampu bahaya, lampu kota) serta sistem kelistrikan lain yang dibutuhkan oleh truk mixer.

0 Komentar